REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan perluasan pasar produk di ranah global, penguatan sistem logistik, dan pejaminan mutu dari hulu hingga hilir sektor perikanan. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan produk perikanan Indonesia tidak lagi dikenakan tarif untuk masuk ke pasar Jepang sejak akhir 2023.
“Ini tentunya menjadi langkah yang sangat baik dalam mencapai target ekspor produk perikanan di 2024 sebesar 7,20 miliar dolar AS,” ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Budi menyampaikan hal ini selaras dengan substansi pelaksanaan lima program prioritas ekonomi biru yang tidak lepas dari penjaminan mutu produk perikanan serta peningkatan daya saing produk perikanan. Untuk mendukung penguatan daya saing ini, ucap Budi, unit kerja di 38 provinsi nantinya akan membantu penjaminan mutu dari hulu sampai hilir, sehingga produk kelautan dan perikanan aman untuk dikonsumsi, untuk ekspor, maupun juga untuk domestik.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia I Nyoman Radiarta mengatakan KKP mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kelautan perikanan melalui satuan pendidikan, pelatihan dan peran penyuluh perikanan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia pada 2024. Saat ini, KKP memiliki 11 satuan pendidikan tinggi serta 4.200 penyuluh perikanan.
“Kami mendukung dan mengawal program prioritas yang direncanakan KKP melalui fungsi dalam rangka menyiapkan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,” ujar Nyoman.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.republika.co.id/berita/s73iwe423/produk-perikanan-ri-bebas-tarif-masuk-pasar-jepang
Salam,
Divisi Informasi