REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — International Finance Corporation (IFC) bersama dengan Evermos mengeluarkan laporan “Inclusive Employment: Advancing Economic Opportunities at the Base of the Pyramid”. Dalam laporan itu dijelaskan, tingginya biaya yang diperlukan dan permasalahan logistik merupakan hambatan utama untuk masyarakat Indonesia bisa turut berpartisipasi dalam sektor e-commerce yang sedang berkembang.
Evermos mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan menumbuhkan jaringan reseller untuk menjual produk yang diminati di masyarakat ekonomi bawah. Dengan demikian, masyarakat ekonomi bawah tersebut bisa mendapatkan penghasilan dan memperluas akses pasarnya.
“Sektor swasta sebagai yang memiliki kunci terhadap lapangan kerja pastinya memiliki peranan sangat penting,” ujar Operations Officer, Gender, and Economic Inclusion IFC Alexis Geaneotes dalam siaran persnya, Kamis (26/10/2023).
Dalam laporannya menyebutkan, solusi diawali dengan diadakannya sebuah wadah digital atau platform yang bisa diakses oleh orang-orang di daerah-daerah berpenghasilan rendah. Platform reseller Evermos memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kesempatan bekerja meraih penghasilan tambahan sebagai reseller yang menjual produk-produk dari UMKM.
Di mana, penghasilan tambahan tersebut totalnya mencapai satu pertiga dari sumber penghasilannya, terutama untuk ibu rumah tangga. Sebesar 10 persen reseller dengan performa paling bagus bisa meraih penghasilan tambahan sampai Rp 2,7 juta per bulan, ekuivalen dengan rata-rata upah minimum nasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.republika.co.id/berita/s34mak349/ifc-permasalahan-logistik-jadi-hambatan-masyarakat-berbisnis-di-ecommerce
Salam,
Divisi Informasi