Jakarta, InfoPublik – Kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi salah satu hal penting dalam mewujudkan angkutan barang yang lebih efisien, dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
“Layanan transportasi yang andal semakin menjadi tuntutan di tengah persaingan global. Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia saat ini masih menghadapi tantangan dalam penataan transportasi khususnya angkutan barang,” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (2/8/2023).
Menhub menyebut, perlu upaya sungguh-sungguh dari segenap stakeholder terkait untuk memperbaiki tingkat keselamatan dan kinerja angkutan barang di tanah air. Baik yang berkaitan dengan penegakkan hukum, infrastruktur (jalan, jembatan, terminal barang, dan pengaturan moda share), serta transporter (kepatuhan terhadap regulasi).
“Permasalahan angkutan barang seperti over dimension overload (ODOL), tingginya angka kecelakaan dan kriminalitas, kemacetan, kerugian ekonomi, dan efisiensi perjalanan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Kementerian Perhubungan,” ucapnya.
Salah satu penyebab inefisiensi kinerja angkutan barang di Indonesia yaitu masih didominasi melalui jalan atau darat. Data Badan Pusat Statistik 2019 menyatakan, moda share angkutan barang melalui angkutan jalan sebesar 87,57 persen, diikuti angkutan laut (12,16 persen), serta angkutan perkeretaapian (0,26 persen). Sisanya terbagi dalam angkutan udara serta angkutan sungai dan penyeberangan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/764809/perlu-kolaborasi-bersama-efisienkan-kinerja-angkutan-barang-di-indonesia#
Salam,
Divisi Informasi