JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pascamerger 1 Oktober 2021, PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/ Pelindo terus mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan kawasan industri (hinterland).
Pengembangan ini dilakukan melalui pembangunan pelabuhan yang langsung terhubung dengan kawasan industri atau dengan menciptakan well-connected ecosystem melalui pembangunan infrastruktur jalan tol dan menyediakan alternatif multimoda misalnya kereta api, untuk memperlancar arus barang dari pelabuhan ke kawasan industri dan sebaliknya.
“Pelabuhan memiliki peran strategis dalam mata rantai layanan logistik nasional. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia merupakan gateway, artinya pelabuhan sangat bergantung pada permintaan dari industri, sehingga Pelindo tidak hanya berperan secara pasif tapi juga proaktif berperan sebagai traffic creator. Dengan kolaborasi itu, pelabuhan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono, Senin (6/11/2023).
Guna mencapai tujuan tersebut, Pelindo menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak. Misalnya, menggandeng AKR Corporindo Tbk. di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Di JIIPE, kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan kawasan permukiman. Dari luasan 3.000 hektare, 1.761 hektare untuk kawasan industri, 406 hektare untuk pelabuhan, dan sisanya permukiman.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritatrans.com/artikel/242885/pelindo-proaktif-jadi-traffic-creator-pangkas-biaya-logistik
Salam,
Divisi Informasi