Giri Menang (Suara NTB) – Provinsi NTB dinilai sangat layak memiliki pelabuhan khusus ekspor. Mengingat besarnya potensi komoditas ekspor non tambang daerah ini, dan letaknya yang strategis untuk mengakomodir wilayah Indonesia Timur. Pandangan ini disampaikan Agus Mugiyanto, S.P., Kepala Karantina NTB dalam diskusi terkait potensi ekspor dengan media, dan jajarannya, di kantornya di Lembar, Lombok Barat, Rabu, 17 April 2024.
Menurutnya, ada sejumlah komoditas ekspor yang dapat terus ditingkatkan di Provinsi NTB. Diantaranya, komoditas kelautan perikanan seperti, mutiara, tuna, rumput laut, lobster, abalone, rajungan, gurita, udang vaname, lobster, dan lainnya.Kemudian komoditas pertanian perkebunan, ada kopi, vanili, tembakau, manggis, rambutan, melon, jagung, mete, nanas, cabai, dan lainnya. Begitu juga hasil-hasil kerajinan seperti ketak dan sejenisnya.
Komoditas – komoditas unggulan non tambang ini, selama ini hanya dikirim melalui daerah lain. Oleh pengusahanya, hanya dijual antar daerah. padahal, komoditas tersebut adalah komoditas yang dicari di pasar global. Komoditas yang ada di NTB, lanjutnya, memiliki peluang pasar di berbagai negara belahan dunia. “Hanya saja, selama ini dijual dan dikirim lewat Jakarta, Surabaya, dan daerah lainnya,” katanya.
Jika dibilang NTB tidak dapat melakukan ekspor langsung, buktinya, manggis bisa dikirim langsung ke luar negeri. Dengan adanya penerbangan langsung ke luar negeri (pesawat udara). Manggis NTB dikirimnya ke China. Meskipun kadang-kadang untuk memenuhi kuota ekspor, harus mendatangkan lagi manggis daerah luar daerah.
“Tapi artinya, kita bisa ekspor langsung sebenarnya. Kita bisa terus mendorong peningkatan ekspor komoditas non tambang kita,” tambahnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.suarantb.com/2024/04/18/ntb-layak-punya-pelabuhan-ekspor/
Salam,
Divisi Informasi