JAKARTA — Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) menggenjot investasi di sisi hilir komoditas kelautan dan perikanan. Selain peluangnya yang terbuka, Fortune Business Insight memperkirakan market size produk perikanan global menyentuh 605,46 miliar dolar AS pada 2029.
“Peluang hilirisasi perikanan begitu besar, artinya kalau tidak ikut terlibat bisa-bisa kita ketinggalan di 2029,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo dalam keterangannya, Kamis (2/4/2024).
Budi memaparkan, dari sisi permintaan, produk bermutu, bergizi dan bernilai tambah menjadi kata kunci yang kini dicari pasar. Karenanya, produk berlabel traceability, eco friendly, sustainability, ready to eat, ready cook dan ready to serve semakin diminati konsumen. “Artinya apa, konsumen kita semakin cerdas karena menghendaki produk bermutu dan berkelanjutan,” ucap Budi.
Tak hanya itu, dari sisi piramida nilai tambah, Budi melihat komoditas perikanan bisa diolah menjadi berbagai berbagai varian produk. Mulai dari bahan baku yang bisa langsung dimasak, kemudian pengolahan pakan hewan ternak, produk kesehatan, kosmetik, hingga farmasi.
Budi menyampaikan KKP juga telah merespons permintaan pasar dengan penyediaan bahan baku secara kontinyu dan sesuai standar baik jenis, ukuran hingga mutu. Budi menyontohkan sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP), misalnya, menunjukkan bahwa industri pengolahan menerapkan praktik yang baik.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.republika.id/posts/52446/kkp-genjot-hilirisasi-perikanan
Salam,
Divisi Informasi